Senin, 21 April 2014

pemadaman kebakaran



SEGITIGA API

Api adalah reaksi berantai yang berjalan sangat cepat,seimbang dan kontinyu antara bahan pembentuk api yaitu:
Bahan bakar energi panas dan oksigen. Ini yang disebut segitiga api. Agar tidak terjadi api maka salah satu dari ketiga unsur tersebut harus diputus atau ditiadakan.


Ada 3 cara / teori pemadaman kebakaran :

1. Cara penguraian
2. Cara pendinginan
3. Cara Isolasi


1. cara penguraian

Metode ini dengan cara memisahkan, menyingkirkan atau menjauhka bahan-bahan yang mudah terbaka.
contoh :  bila diarea kantor terjadai kebakaran maka untuk megurangi perluasan api bahan-bahan seperti kertas,meja,kursi,dll harus disingkirkan.


2. cara pendinginan

Metode ini dilakukan dengan penyemprotan air kearah sumber api dengan tujuan untuk mengurangi kadar panas agar api tidak menjalar.

3. Isolasi

Metode ini bertujuan untuk mengurangi kadar oksigen dilokasi sumber apisehingga api tidak bereaksi dengan oksigen yang ada di udara bebas.



SEGERA PADAMKAN API SESUAI DENGAN KLASNYA

- KLAS A
kebakaran dari benda padat yang mudah terbakar (kayu,kertas,plastik dan sejenisnya).

cara pemadamannya :
dapat dipadamkan dengan air,pasir,busa(foam),dry chemical,CO2.

-KLAS B
kebaran dari bahan cair dan gas yang mudah terbakar(bensin,solar,bensol, an sejenisnya).

cara pemadaman :
dapat dipadamkan dengan: busa(foam),pasir,dry chemical,CO2.
Air tidak dapat digunakan.

-KLASS C

kebakaran pada peralatan listrik yang bertegangan.

cara pemadaman :
dapat dipadamkan dengan menggunakan dry chemical dan CO2.
Air dan busa (foam) tidak dapat digunakan.

-KLAS D

kebakaran dari bahan logam.

cara pemadaman :
dapat dipadamkan dengan menggunakan alat pemadaman khusus se[erti dry chemical.



HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN SAAT TERJADI KEBAKARAN:

- JANGAN PANIK
- BERANI BERTINDAK DENGAN PENUH PERHITUNGAN
- PERHATIKAN ARAH ANGIN
- PERHATIKAN JENIS BENDA YANG TERBAKAR
- GUNAKAN BAHAN/ALAT PEMADAMA KEBAKARANYANG TERDAPAT DISEKITAR TEMPAT KEBAKARAN SEPERTI PASIR, KARUNGA BASAH ATAU ALAT PEMADAM API RINGAN


Demikianlah sedikit informasi yang dapat saya sampaikan, semoga bermanfaat untuk kita semua..

contoh makalah sistem informasi


ehm.. dari pada bengong mending gw share contoh makalah sistem informasi,
kali aja ada yang lagi membutuhkan..hehe
Nih dia contohnya...
Bab 1
Pendahuluan

1.1 Latar belakang
Teknologi informasi mempunyai pengaruh yang besar dalam berbgai aspek kehidupan masyarakat karena teknologi informasi sudah menjadi bagian dari hidup yang sangat penting. Dunia pendidikan, pemerintahan, bisnis dan usaha, sampai kesehatan dan kebutuhan harian masyarakat pun membutuhkan keberadaan informasi dan komunikasi.
Transaksi-transaksi yang berbasis teknologi informasi sejalan dengan laju pertumbuhan internet. Seiring dengan maraknya penggunaan internet yang dibutuhkan pengguna, banyak aplikasi-aplikasi baru bermunculan. Secara khusus hal ini sangat nyata terlihat dalam kegiatan bisnis, usaha, terutama dalam citra pendidikan.
Citra pendidikan adalah kesan yang ditimbulkan menurut pengetahuan dan pengertian publik dalam bidang pendidikan. Hal ini memiliki kaitan yang sangat erat antara masyarakat dan teknologi informasi.
Dengan perkembangan teknologi informasi yang tak mungkin dibendung, jenis kebijakan tentang pendidikan melalui TV dan film tampaknya perlu dipikirkan dengan benar. Jika kita meyakini bahwa pendidikan merupakan sebuah cara paling kuat untuk mengubah struktur budaya masyarakat, kebutuhan untuk menggunakan media massa seperti TV, film, internet, dan surat kabar/majalah dalam rangka menjaga proses terjadinya transplantasi budaya secara benar adalah imperative. Selain itu, kebijakan tentang jenis tayangan yang salah akan mempercepat terjadinya proses inflitrasi budaya satu ke budaya lainnya secara intensif dan dapat menyebabkan terjadinya penghapusan budaya (cultural genocide) secara perlahan-lahan.

1.2 rumusan masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, masalah yang dirumuskan dan akan di bahas dalam makalah ini adalah hubungan antara sistem informasi dengan teknologi informasi. Apakah benar hal ini berkaitan.

1.3 tujuan
adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1.    Apakah hubungan sistem informasi dan teknologi informasi?
    
Bab 2
Pembahasan

2.1 sistem informasi
Sistem Informasi (SI)  adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi antara orang, proses algoritmik, data, dan teknologi. Dalam pengertian ini, istilah ini digunakan untuk merujuk tidak hanya pada penggunaan organisasi sistem informasi dan teknologi informasi, tetapi juga untuk cara di mana orang berinteraksi dengan teknologi ini dalam mendukung proses bisnis.
Ada yang membuat perbedaan yang jelas antara sistem informasi, dan teknologi informasi, dan proses bisnis. Sistem informasi yang berbeda dari teknologi informasi dalam sistem informasi biasanya terlihat seperti memiliki komponen. Hal ini terutama berkaitan dengan tujuan pemanfaatan teknologi informasi. Sistem informasi juga berbeda dari proses bisnis. Sistem informasi membantu untuk mengontrol kinerja proses bisnis.
“Alter berpendapat” untuk sistem informasi sebagai tipe khusus dari sistem kerja. Sistem kerja adalah suatu sistem di mana manusia dan/atau mesin melakukan pekerjaan dengan menggunakan sumber daya untuk memproduksi produk tertentu dan/atau jasa bagi pelanggan. Sistem informasi adalah suatu sistem kerja yang kegiatannya ditujukan untuk pengolahan (menangkap, transmisi, menyimpan, mengambil, memanipulasi dan menampilkan) informasi.
Dengan demikian, sistem informasi antar-berhubungan dengan sistem datadi satu sisi dan sistem aktivitas di sisi lain. Sistem informasi adalah suatu bentuk komunikasi sistem di mana data yang mewakili dan diproses sebagai bentuk dari memori sosial. Sistem informasi juga dapat dianggap sebagai bahasa semi formal yang mendukung manusia dalam pengambilan keputusan dan tindakan.
Sistem informasi merupakan fokus utama dari studi untuk disiplin sistem informasi dan organisasi informatika.
Sistem informasi adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data dalam mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam organisasi.
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang di perlukan.

2.2 Teknologi informasi
Teknologi Informasi (TI), atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Information technology (IT) adalah istilah umum untuk teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. TI menyatukan komputasi dan komunikasi berkecepatan tinggi untuk data, suara, dan video. Contoh dari Teknologi Informasi bukan hanya berupa komputer pribadi, tetapi juga telepon, TV, peralatan rumah tangga elektronik, dan peranti genggam modern (misalnya ponsel).
Dalam konteks bisnis, Information Technology Association of America menjelaskan Pengolahan, penyimpanan dan penyebaran vokal, informasi bergambar, teks dan numerik oleh mikroelektronika berbasis kombinasi komputasi dan telekomunikasi. Istilah dalam pengertian modern pertama kali muncul dalam sebuah artikel 1958 yang diterbitkan dalam Harvard Business Review, di mana penulis Leavitt dan Whisler berkomentar bahwa "teknologi baru belum memiliki nama tunggal yang didirikan. Kita akan menyebutnya teknologi informasi (TI). ".Beberapa bidang modern dan muncul teknologi informasi adalah generasi berikutnya teknologi web, bioinformatika, ''Cloud Computing'' sistem informasi global, Skala besar basis pengetahuan dan lain-lain.

2.3 perkembangan sistem informasi
     Pada tahun 1940 saat perang dunia ke 2 sistem informasi digunakan oleh militer untuk pengiriman dan penerimaan dokumen dokumen. Pengiriman dan penerimaan dokumen dokumen ini disimpan dalam bentuk magnetic tape.

1. Generasi Pertama (1945-1955)
Pada generasi ini belum ada sistem operasi, sistem komputer diberi instruksi yang harus dikerjakan secara langsung.

2. Generasi Kedua (1955-1965)
Batch processing systemJob dikumpulkan dalam satu rangkaian kemudian dieksekusi secara berurutan.Sistem komputer belum dilengkapi sistem operasi, tapi beberapa fungsi dasar sistem operasi telah ada, misalnya FMS (Fortran Monitoring System) dan IBSYS,keduanya merupakan bagian yang fungsinya merupakan komponen sistem operasi
3. Generasi Ketiga (1965-1980)
Dikembangkan untuk melayani banyak pemakai secara online, sehingga menuntut sistem komputer dapat digunakan secara :
  • Multiuser Berarti komputer yang memiliki resource yang dapat digunakan oleh banyak orang sekaligus.
  • MultiprogrammingBerarti komputer melayani banyak proses/job sekaligus pada waktubersamaan, yaitu dengan membagi (mempartisi) memori menjadi beberapa bagian dengan satu bagian memori adalah satu job berbeda.
  • Time sharingVarian dari multiprogramming, dimana tiap pemakai mempunyai satuterminal online dengan pemroses hanya memberi layanan pada pemakai yangaktif secara bergantian secara cepat.
  • Spooling Membuat peripheral seolah-olah dapat digunakan bersama-sama sekaligus,dapat diakses secara simultan, yaitu dengan cara menyediakan beberapapartisi memori. Saat terdapat permintaan layanan peripheral, langsungditerima dan data disimpan lebih dulu di memori yang disediakan (berupaantrian), kemudian dijadwalkan agar secara nyata dilayani oleh peripheral.
4. Generasi Keempat (1980-199x)
Sistem operasi yang dapat melayani banyak mode, yaitu mendukung batch processing, timesharing dan (soft) real time applications. Perkembangan denganmeningkatnya kemampuan komputer dekstop (PC) dan teknologi jaringan(TCP/IP). Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, perusahaan raksasa multinasional banyak menyelesaikan pembangunan sistem informasi global mereka (GIS/ Global Information System), tetapi masih terdapat beberapa hal lain yang masih harus diselesaikan dalam rangka menyempurnakan sistem pengelolaan informasi berbasis komputer yang mendunia ini. Pada tahun 2000-an, kurang lebih 2070 perusahaan multinasional akan didorong untuk memperbaiki aplikasi sistem informasi dan bentukan arsitektur sistem ini. Sistem yang mulanya dirancang untuk mendukung operasi yang tersentralisasi ataupun tidak tersentralisasi akan ditingkatkan untuk memampukan perusahaan induk dan cabangnya beroperasi sebagai sebuah koordinat suatu sistem yang terintegrasi. Adapun hal yan perlu ditingkatkan dan diintegrasikan secara utuh dalam pematangan sistem informasi dunia adalah peranan sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information System/ CBIS).

2.4 komponen sistem informasi
A. KOMPONEN SISTEM INFORMASI
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, dan komponen kontrol. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.

1. Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.

2. Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.

4. Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.

5. Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari an bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur
terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.5 hubungan Si dan Ti
Sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen.

Teknologi Informasi dilihat dari kata penyusunnya adalah teknologi dan informasi. Secara mudahnya teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima sehingga pengiriman informasi tersebut akan:
  • lebih cepat
  • lebih luas sebarannya, dan
  • lebih lama penyimpannya.

Hubungannya sama-sama bergerak di bidang informasi (pengolahan) , dan teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi. Karena sistem informasi dapat tersusun oleh beberapa teknologi informasi. sehingga apabila teknologi informasi mengalami kerusakan maka mempengaruhi Sistem informasi atau sistem informasi juga akan mengalami gangguan.

2.6 KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI
Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang
menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.
2.7 Ruang Lingkup
Ruang lingkup sistem informasi yaitu ruang lingkup yang di tentukan dari awal pembuatan yang merupakan garis batas lingkup kerja sistem tersebut, sehingga sistem informasi tersebut tidak bersingungan dengan sistem lainnya.
     Sistem merupakan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usah mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang di maksud elemen dari sistem adalah departemen internal seperti produksi, promosi, penjualan, keuangan, personalia. Hasil pemrosesan data tersebut dari setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah di pahami.
2.8 kesimpulan
 Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi. Karena sistem informasi dapat tersusun oleh beberapa teknologi informasi. sehingga apabila teknologi informasi mengalami kerusakan maka mempengaruhi Sistem informasi atau sistem informasi juga akan mengalami gangguan.
Bab3
Penutup

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena keterbatasan peengetahuan dan kurangnya refrensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini. Semoga makalah ini berguna bai penulis pada khususnya dan juga pembaca pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

http://agungbowez.blogspot.com/2014/10/contoh-makalah-sistem-informasi-dengan.html



kurang lebih begitu dah contohnya, klo ada yang kurang tinggal tambahin sendiri, gw udah ngantuk..hahaha

manajemen proyek terintegrasi

kali ini saya akan memposting makalah manajemen proyek terintegrasi,
walaupun sudah banyak refrensi yang bertebaran diinternet tentang materi serupa, saya akan tetap memposting tulisan ini..hahahhahaha.."ngeyel"
oklah.. ini dia makalah yang telah saya buat

 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.     Latar Belakang Massalah
Mengelola sebuah proyek bukan hanya berbicara teknis. Komunikasi dan teamworking yang buruk, kurangnya dukungan manajemen atau buruknya perencanaan merupakan alasan utama kegagalan.
Manajemen Proyek berkembang semakin besar dan rumit dewasa ini baik dari segi fisik maupun biaya. Pada prakteknya suatu proyek mempunyai keterbatasan akan sumber daya, baik berupa manusia, material, biaya ataupun  alat. Hal ini membutuhkan suatu manajemen proyek mulai dari fase awal proyek hingga fase penyelesaian proyek. Dengan meningkatnya tingkat kompleksitas proyek dan semakin langkanya sumberdaya maka dibutuhkan juga peningkatan sistem pengelolaan proyek yang baik dan terintegrasi.
Perencanaan dan Pengendalian Biaya dan Waktu merupakan bagian dari manajemen proyek konstruksi secara keseluruhan. Selain penilaian dari segi kualitas, prestasi suatu proyek dapat pula dinilai dari segi biaya dan waktu. Biaya yang telah dikeluarkan dan waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan harus diukur secara kontinyu penyimpangannya terhadap rencana. Adanya penyimpangan biaya dan waktu yang signifikan mengindikasikan pengelolaan proyek yang buruk. Dengan adanya indikator prestasi proyek dari segi biaya dan waktu ini memungkinkan tindakan pencegahan agar proyek berjalan sesuai dengan rencana.

1.2.     Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah yang akan dipelajari dalam penyusunan makalah ini adalah:
1.    Pengertian dari manajemen proyek ?
2.    Bagaimana ruang lingkup manajemen proyek?
3.    Metode yang digunakan dalam manajemen proyek ?

1.3.     Maksud dan Tujuan Makalah
Tujuan penyusunan makalah yang yang bertema tentang pandangan Islam terhadap pendidikan ini adalah:
1.    Mengkaji pengertian, tujuan, dan ruang lingkup manajemen proyek
2.    Mengetahui kinerja biaya dan waktu pada Proyek

BAB II
PEMBAHASAAN

2.1Manajemen Proyek Terintegrasi
Mengintegrasikan manajemen proyek meliputi koordinasi semua area pengetahuan proyek ke dalam aktifitas pada siklus proyek atau tahapan – tahapan pelaksanaan proyek guna mencapai keberhasilan proyek sesuai dengan komponen proyek (kualitas, waktu, biaya, ruang lingkup).
Untuk memperoleh hasil proyek yang memiliki kualitas sesuai dengan standart, dapat diselesaiakan tepat waktu, biaya sesuai anggaran dan ruang lingkup sesuai dengan kesepakatan membutuhkan siklus proses pendefinisian, perencanaan,   pelaksanaan, pengendalian dan persetujuan. Dan untuk masing-masing proses perlu pengelolaan ruang lingkup, kualitas, biaya, waktu, sumberdaya manusia, komunikasi, resiko dan maanajemen pengadaan.
Project Definition (Pendefinisian proyek): Mendefinisikan sasaran, tujuan dan faktor-faktor kesuksesan dari proyek yang merupakan komitmen dari dari pihak-pihak yang berkepentingan. Definisi proyek meliputi :
Nama proyek. Setiap proyek harus memiliki nama yang unik agar dapat dibedakan dengan proyek lain dan menghindari kebingungan antara proyek-proyek yang berhubungan.
Diskripsi proyek secara jelas dan keperluan yang ingin dicapai. Tujuan dari proyek harus didiskripsikan secara jelas secara tertulis dengan memasukkan estimasi waktu dan biaya agar tidak hanya berupa jargon.
Stakeholder. Stakeholder adalah individu atau sekumpulan orang atau unit organisasi yang secara aktif terlibat di dalam penyelenggaraan sebuah proyek dan kepentingan mereka secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pengelolaan sebuah proyek (chan K.C. et al 2004). Yang termasuk sebagai stakeholder dari sebuah proyek adalah :
1.   Pimpinan proyek
2.    User atau pemakai (individu atau organisasi) proyek teknologi informasi yang akan dibangun.
3.    Sponsor, yaitu individu atau sekelompok orang atau organisasi yang membiayai proyek dan bertanggung jawab terhadap pengalokasian sejumlah sumber daya yang dibutuhkan proyek.
4.    Tenaga ahli yang terlibat proyek (analis sistem, programmer, konsultan proyek ), dan sebagainya sesuai dengan bidang keahlian atau spesialisasinya.  
Proyek harus memperhatikan dan berusaha memenuhi keinginan dari stakeholder. Manajer proyek dan tim harus mengetahui betul tujuan yang harus dicapai serta kinerja yang harus dipenuhi dari sebuah proyek. Memenuhi harapan para stakeholder merupakan sesuatu yang sangat sulit dan merupakan tantangan tersendiri bagi manajer proyek, karena masing-masing memiliki keinginan yang sering berlawanan menyangkut masalah kualitas, waktu, biaya dan ruang lingkup, misalnya:
1.    Pihak user (mis, Bagian Akuntansi) menginginkan software yang dapat memonitor dan mengevaluasi arus uang sampai pada level yang sangat rinci sehingga memerlukan sistem yang sangat komplek dengan biaya yang besar. Sementara Direktur  Keuangan hanya mampu mengalokasikan dana untuk membangun sistem yang kecil.
2.    Presiden Direktur menginginkan sistem informasi dapat dibangun dalam waktu 2 bulan, sementara sumber daya yang dimiliki hanya mampu menyelesaikan dalam waktu 4 bulan.
3.    Bagian perencanaan pemasaran menginginkan sistem yang mampu memprediksi perilaku pasar atau pelanngan, bagian penjualan menginginkan sistem yang mengelola transaksi pembelian, dan bagian sumber daya manusia menginginkan sistem yang mandukung menilai kinerja customer service, dan lain sebagainya. 

2.2    Perencanaan Proyek 
Segala sesuatu yang diperlukan untuk merencanakan (setting) proyek sebelum rangkaian pekerjaan dimulai. Perencanaan berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi sumber daya yang diperlukan di dalam proyek yang mencakup ruang lingkup proyek, waktu, biaya , kualitas, komunikasi, tenaga dan penanganan resiko. Keberhasilan proyek sangat tergantung pada akurasi dari perencanaan proyek yang dilakukan.
Nama manajer proyek dan anggota tim inti. Struktur dan anggota tim proyek perlu dirancang agar proyek dapat dicapai lebih efektif. Setiap individu yang terlibat di dalam proyek harus mengetahuai secara pasti peranan, tugas dan tanggungjawabnya, terutama keterkaitan antara aktivitas yang dilakukan dengan aktivitas lain yang dikerjakan anggota tim lainnya.
Penyerahan proyek. Gambaran yang jelas dari produk yang akan dihasilkan proyek. Software, jenis hardware, laporan teknis, materi training adalah contoh yang perlu diserahkan ke pihak pemberi tanggung jawab.

2.3    Pelaksanaan Proyek

Pelaksanaan proyek merupakan implementasi dari perencanaan proyek dengan cara melakukan koordinasi tim proyek dan sumber daya yang lain untuk mengerjakan proyek guna menghasilkan produk dan menyerahkan hasil proyek atau hasil dari  masing-masing phase proyek. Termasuk di dalam pelaksanaan proyek adalah mengembangkan tim proyek, mendistribusikan informasi, pengadaan dan seleksi kebutuhan proyek, menjamin tercapainya kualitas dan penyerahan hasil kerja.
2.4    Pengendalian Proyek

Proses pengawasan setiap aktivitas proyek untuk memantau agar setiap aktivitas tidak menyimpang dari yang telah direncanakan. Manajer proyek dan staf mengawasi dan mengukur dengan cara membandingkan progress dengan rencana dan melakukan koreksi jika diperlukan. Jika diperlukan perubahan, seseorang harus mengidentifikasi, menganalisis dan melakukan perubahan tersebut.

Proses penyerahan dan persetujuan :
Proses ini merupakan persetujuan secara formal antara pelaksana dan pemberi proyek bahwa proyek telah selesai dan menghasilkan produk sesuai dengan kesepakatan.

2.5. 9 knowledge area selama siklus hidup proyek:       
           
1.    Ruang Lingkup Manajemen proyek

Ruang lingkup  adalah semua pekerjaan yang termasuk dalam penciptaan produk.Manajemen ruang lingkup terjadi atau diperlukan pada tahap inisiasi, perencanaan dan pengendalian. Proses utama proyek yang termasuk dalam manajemen ruang lingkup meliputi :

a)    Initiation.
Termasuk dalam proses ini adalah komitmen organisasi pada awal proyek atau kelanjutan fase berikutnya dari sebuah proyek. Output dari proses initiation ini adalah project charter (diagram proyek), dimana berupa dokumen formal yang menunjukkan eksistensi dan memberikan overview menyeluruh dari proyek.

b)    Perencanaan ruang lingkup/Planning.
Peran WBS paling banyak pada tahap ini, yaitu:
1.    Perencanaan Lingkup : Proses perencanaan lingkup tentang bagaimana WBS akan dibuat dan didefinisikan.
2.    Pendefinisian lingkup : mendekomposisikan proyek utama menjadi aktivitas-aktivitas lebih kecil yang deliverable dan komponen yang manageble. Tim proyek membuat Work Breakdown Structure (WBS) dalam peroses ini.
3.    Definisi Aktifitas : WBS adalah sumber input pada proses ini dan menjadi komponen kunci atas perencanaan proyek
4.    Perkiraan Biaya : WBS sebagai input pada proses ini.
5.    Perencanaan biaya : WBS sebagai input pada proses ini dan WBS mengidentifikasi project deliverables dengan biaya yang dialokasikan.
6.    Perencanaan Sumber Daya Manusia : WBS adalah sumber input pada proses ini dan menjadi kunci utama perencanaan proyek.
7.    Identifikasi risiko : WBS mengidentifikasi project deliverables yang harus dievaluasi atas kejadian risiko
8.    Perencanaan Mitigasi Risiko : WBS dapat diupdate untuk dimasukkan pekerjaan dan deliverables yang diperlukan dalam rangka manajemen risiko.
9.    Rencana Perolehan dan Pengadaan : WBS adalah input atas proses ini.

c)    Monitoring and Controlling/ pengendalian
1)    Verifikasi Lingkup : WBS memfasilitasi proses penerimaan secara resmi atas deliverable yang telah selesai
2)    Kendali lingkup : WBS adalah sumber input pada proses ini, yang menjadi komponen utama dalam perencanaan proyek.
3)    Penting untuk melakukan adjusment atas WBS jika ada perubahan lingkup proyek sedemikian perubahan yang akan datang akan berdasarkan atas update yang disetujui berdasarkan project baseline. WBS meningkatkan kemampuan project manager untuk menilai dampak atas perubahan lingkup.
4)    Kendali biaya : Pembuatan WBS menunjukkan titik terbaik dalam hierarki atas deliverables dimana implementasi kendali biaya

2.    Manajemen Waktu
Manajemen waktu proyek adalah suatu proses yang menjamin bahwa suatu proyek akan selesai dalam waktu yang tepat sesuai dengan yang ditetapkan. Manajemen waktu terjadi pada tahap perencanaan dan tahap pengendalian. Kegiatan yang dilakukan dalam manajemen waktu adalah :
a)    Mendefinisikan aktivitas, yaitu berdasarkan pada WBS dari proses pendefinisian ruang linkup dibuat daftar pekerjaan yang memerlukan waktu penyelesaian.
b)    Membuat urutan aktivitas, yaitu berdasarkan definisi aktivitas disusun daftar urutan aktivitas sesuai dengan persyaratan pengerjaan atau penyelesaian setiap aktivitas.
c)    Estimasi durasi waktu, yaitu berdasarkan definisi aktivitas dan urutan aktivitas, diperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas.
d)    Mengembangkan jadwal, yaitu menyusun rencana alokasi waktu pelaksanaan proyek dengan alat-alat seperti Network Planning, diagram chart dan sebagainya. 
e)    Pengendalian jadwal, yaitu melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan setiap aktivitas proyek, apakah sesuai dengan jadwal yang direncanakan dan mencari solusi jika terjadi perubahan jadwal pada saat pelaksanaan proyek.

3.    Manajemen Biaya
Manajemen Biaya adalah suatu proses yang menjamin bahwa proyek dapat diseleaikan dengan dana yang tersedia. Manajemen biaya diperlukan pada tahap perencanaan dan tahap pengendalian. Aktivitas yang tercakup dalam manajemen biaya adalah :
a)    Perencanaan sumber daya, yaitu berdasarkan pada ruang lingkup, aktivitas dan sebagainya dapat diidentifikasikan sumber daya yang memerlukan dana atau biaya (tenaga kerja, alat administrasi dan sebagainya)
b)    Estimasi biaya, yaitu masing-masing  sumber biaya dihitung perkiraan besar dana yang diperlukan
c)    Anggaran biaya, yaitu menghitung anggaran biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
d)    Pengendalian biaya, yaitu proses pemantauan terhadap pengeluaran selama pelaksanaan proyek untuk membandingkan antara dana yang senyatanya dikeluarkan dengan yang direncanakan. Dan dilakukan langkah-langkah pengendalian jika terdapat perubahan anggaran.

4.    Manajemen Kualitas
Manajemen kualitas adalah proses yang menjamin bahwa proyek akan menghasilkan produk yang memenuhi kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Manajemen kualitas diperlukan pada tahan perencanaan, pelaksanaan maupun pada tahap pengendalian. Proses manajemen kualitas meliputi:
a)    Perencanaan kualitas, yaitu berdasarkan pada WBS pada tahap pendefinisisan ruang lingkup, didiskripsikan produk dan kriteria-kriteria kualitas yang harus dipenuhi
b)    Jaminan kualitas, yaitu melakukan
c)    Pengendalian kualitas, yaitu

5.    Manajemen Sumber Daya Manusia
Adalah sustu proses yang menjamin tersedianya sumber daya manusia yang memiliki kemampuan secara Tim untuk menyelesaikan proyek. Manajemen sumber daya manusia diperlukan pada tahapan perencanaan dan pelaksanaan proyek. Proses manajemen sumberdaya manusia meliputi :
a)    perencanaan organisasi, yaitu manajer proyek menyusun tim dengan melakukan deskripsi  pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan merencanakan rekruitmen.Output dari aktivitas ini adalah diagram atau struktur organisasi proyek, dokumen definisi pekerjaan dan proses penugasan, matrik pertanggungjawaban penugasan (RAM).
b)    Penyususnan Staff, yaitu melakukan rekruitmen tenaga kerja dan mengalokasikan sesuai dengan sturktur tim yang sudah disusun  
c)    Pengembangan Tim, yaitu proses pengembangan tim meliputi evaluasi pengalokasian tenaga kerja dan  realokasi tenaga kerja.

6.    Manajemen Komunikasi
Manajemen komunikasi adalah proses yang menjamin kelancaran arus informasi termasuk didalamnya adalah pengumpulan, penyebaran informasi dan pelaporan. Manajemen komunikasi diperlukan pada proses perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan proses penyerahan. Aktivitas dari manajemen komunikasi meliputi:
a)    Perencanaan komunikasi, yaitu menetapkan atau mengidentifikasi kebutuhan informasi dan komunikasi bagi stakeholder, siapa dan informasi apa yang dibutuhkan, kapan membutuhkannya dan bagaimana informasi disampaikannya.
b)    Distribusi informasi, yaitu mendistribusikan informasi agar sampai yang pada stakeholder tepat waktu.
c)    Pelaporan kinerja, yaitu mengkoleksi data, menyebarluaskan, pelaporan status dan pengukuran kemajuan proyek.
d)    Persetujuan administratif , yaitu mengumpulkan dan menyerahkan laporan secara menyeluruh pada penyerahan proyek. 

7.    Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah suatu proses untuk meminimalkan potensi terjadinya resiko dan memaksimalkan potensi kesempatan memperoleh keuntungan. Manajemen resiko diperlukan pada proses perencanaan dan proses pengendalian proyek. Yang tercakup dalam manjemen resiko adalah :
a)    Perencanaan manajemen resiko, yaitu menetapkan pendekatan dan rencana aktivitas manajemen resiko. Dengan mereview diagram proyek, WBS, toleransi resiko stakeholder dan sebagainya akan dapat menyususn rencana manajemen resiko.
b)    Identifikasi resiko, yaitu mengidentifikasi resiko mana yang diperkirakan memiliki pengaruh terhadap proyek dan mendokumentasikannya.
c)    Monitoring dan pengendalian resiko, yaitu memonitor resiko yang diketahui, mengidentifikaasi resiko baru, mengurangi resiko dan mengevaluasi sepanjang pelaksanaan proyek.

8.    Manajemen Pengadaan
Manajemen pengadaan adalah suatu proses yang menjamin tersedianya barang maupun jasa dari luar yang dibutuhkan oleh proyek. Manajemen pengadaan diperlukan  pada proses perencanaan, pelaksanaan dan proses penyerahan proyek. Aktivitas dari manajemen pengadaan ini meliputi :
a)    Perencanaan pengadaan, yaitu menetapkan apa saja yang perlu disediakan dan kapan harus dilakukan. Memilih pemasok dan  menetapkan kontrak kesepakatan kerja.
b)    Solicitation planning (perencanaan permintaan) , yaitu mendokumentasi permintaan produk dan mengidentifikasi sumber-sumber potensial, mendokumentasikan pengadaan dalam bentuk Request for Proposal(RFP) dan mengembangkan kriteria evaluasi.
c)    Solititation (permintaan), yaitu proses melakukan permintaan  terhadak kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek.
d)    Seleksi sumber, yaitu memilih suplier-suplier potensial, mengevaluasi prospek suplier dan negosiasi kontrak.
e)    Penyelesaian kontrak, yaitu melakukan verifikasi produk dan audit kontrak.

 

9. TOOLS


 

BAB III
PENUTUP
3.1.     Kesimpulan
Manajemen yang terintegresi sangat penting bagi banyak proses dalam manajemen proyek. Tanpa WBS yang benar, maka akan banyak proses menjadi simpang-siur sehingga output hasil proses menjadi tidak mewakili keseluruhan lingkup pekerjaan.


DAFTAR PUSTAKA






Begitu banyaknya kekurangan dari makalah ini dikarenakan saya pun masih dalam proses belajar,
terima kasih telah membaca,,hehehehe